LintasPonsel.com – China mengembangkan robot humanoid bukan untuk menggantikan pekerja manusia, melainkan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Wakil Direktur Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing, Liang Liang, menegaskan bahwa teknologi ini diciptakan sebagai alat bantu, bukan pengganti manusia.
“Baca Juga: 1,4 Miliar Orang Beralih ke Aplikasi Pengganti WhatsApp“
“Kami tidak percaya robot akan membuat orang kehilangan pekerjaan. Robot dirancang untuk mengerjakan tugas-tugas yang sulit atau tidak disukai manusia,” ujar Liang.
Robot Bisa Kerja Saat Manusia Istirahat
Liang menjelaskan bahwa mesin memiliki kemampuan untuk terus bekerja bahkan ketika manusia perlu beristirahat. Hal ini memungkinkan produksi yang lebih efisien dan hasil yang lebih murah serta mudah diakses.
“Mesin dapat membantu kita menjelajahi ruang angkasa atau laut dalam yang tidak bisa dijangkau manusia. Itu bentuk kolaborasi, bukan dominasi,” katanya.
Maraton Robot Tampilkan Kolaborasi Manusia dan Mesin
Sebagai simbol kolaborasi, China menggelar lomba lari setengah maraton pertama di dunia yang mempertemukan robot dan manusia. Acara ini digelar di lintasan terpisah, satu untuk manusia dan satu untuk robot.
“Dalam lomba ini, manusia dan robot sama-sama menguji batas kemampuan mereka. Tapi, robot tidak mencoba merebut lintasan manusia,” jelas Liang.
Robot Tiangong Ultra buatan X-Humanoid berhasil memenangkan lomba. Mampu mencapai kecepatan hingga 12 km/jam dan dirancang untuk mendukung aktivitas olahraga.
Robot Lain Dirancang untuk Hadapi Tantangan Sehari-hari
Selain Tiangong Ultra, pusat inovasi tersebut juga memamerkan prototipe lain yang mampu menyelesaikan tugas domestik. Salah satunya mampu merespons perubahan lingkungan secara langsung.
Dalam demonstrasi, robot tersebut dapat memindahkan objek sesuai instruksi, meski objek itu diganggu atau dipindahkan oleh manusia. Robot ini juga dapat menyelesaikan tugas meski terjadi perubahan kondisi.
Fitur koreksi otomatis pada robot menjadi nilai tambah yang membuatnya cocok untuk berbagai tugas produktif. Pusat inovasi menilai fitur ini sebagai kunci untuk menciptakan robot pekerja masa depan.
“Baca Juga: Huawei Siap Rilis Laptop Layar Lipat Pertamanya“
Masa Depan Berisi Kolaborasi, Bukan Kompetisi
Liang menegaskan bahwa masa depan akan dipenuhi kerja sama antara manusia dan mesin. Robot tidak akan mengambil alih pekerjaan, tetapi akan menjalankan peran pendukung untuk meningkatkan produktivitas.
“Manusia tetap berada di lintasannya. Mesin punya lintasan sendiri. Mereka berlari bersama, bukan saling mendahului,” ujar Liang menutup pernyataannya.