LintasPonsel.com – Xiaomi dikenal berani bereksperimen. Mereka pernah meluncurkan kamera under-display, charging ultra-cepat, hingga layar sekunder.
Q200 menjadi contoh terbaru dari semangat inovasi itu.
Bocoran terbaru menyebut bahwa Q200 akan menjadi varian premium yang berbeda dari Xiaomi 16 Ultra.
Xiaomi ingin memisahkan Q200 sebagai perangkat eksperimental, bukan hanya flagship biasa.
Q200 disebut akan menjadi model tertinggi dalam jajaran Xiaomi 16 Series.
Strukturnya disebut akan terdiri dari Xiaomi 16 reguler, 16 Pro, 16 Ultra, dan Q200 sebagai puncaknya.
“Baca Juga: Realme 15 Pro 5G Hadir dengan Baterai 7.000mAh & Layar Terang“
HyperOS Bocorkan Keberadaan Q200 Lewat Kode “Pandora”
Kode perangkat terbaru Xiaomi muncul dalam sistem operasi HyperOS versi internal.
Dalam kode tersebut, Q200 hadir dengan nama sandi Pandora, lengkap dengan dukungan “sub-screen display”.
Istilah itu sebelumnya digunakan Xiaomi untuk menyebut layar sekunder seperti pada Mi 11 Ultra.
Namun, kali ini bocoran menyebut layar belakang Q200 akan lebih besar dan horizontal.
Posisinya juga berubah, diperkirakan akan diletakkan di samping modul kamera utama.
Layar ini bisa digunakan untuk notifikasi, kontrol musik, hingga menjadi alat bantu selfie.
Bahkan, fitur multitasking dan tampilan tambahan untuk kamera diprediksi bakal menjadi keunggulan baru.
Layar Kedua Bukan Lagi Gimmick?
Pada Mi 11 Ultra, layar belakang banyak dipuji karena terlihat unik, tetapi fungsinya terbatas.
Kebanyakan pengguna menganggapnya sebagai tambahan visual, bukan fitur penting.
Namun, kini Xiaomi punya keunggulan baru.
Dengan sistem HyperOS yang semakin matang, serta kemungkinan dukungan AI, layar sekunder bisa lebih fungsional.
Q200 kemungkinan besar akan memanfaatkan layar belakang sebagai alat produktivitas tambahan.
Pesaing seperti Tecno Phantom Ultimate juga tengah menjajaki ide serupa, membuat Xiaomi tidak ingin tertinggal.
Q200 Diprediksi Rilis September 2025 di China
Peluncuran Xiaomi Q200 diperkirakan terjadi pada September 2025, bersamaan dengan Xiaomi 16 dan 16 Pro.
Namun, seperti kebiasaan Xiaomi, model eksperimental ini bisa saja tidak langsung rilis secara global.
Jika mengikuti pola Mi 11 Ultra, Q200 mungkin baru hadir di pasar internasional pada awal 2026.
Beberapa perangkat eksperimental Xiaomi sebelumnya bahkan hanya tersedia di China.
Meski begitu, banyak pengamat yakin Q200 akan mencuri perhatian global sejak peluncuran pertamanya.
Apakah Layar Ganda Ini Akan Jadi Tren Baru?
Dengan hadirnya Q200, Xiaomi bisa membuktikan bahwa layar sekunder bukan sekadar fitur tambahan.
Jika terintegrasi dengan baik melalui HyperOS dan fitur AI, fungsinya bisa jadi sangat berguna.
Xiaomi mungkin juga mempertimbangkan membawa teknologi layar ganda ini ke lini produk yang lebih terjangkau.
Seperti strategi Tecno yang menempatkan fitur flagship ke seri entry-level, Xiaomi bisa melakukan hal serupa.
Inovasi ini bisa menjadi pembeda nyata di tengah pasar smartphone yang semakin homogen dan monoton.
Xiaomi Q200 2025
: Q200 Bukan Sekadar Ponsel, Tapi Laboratorium Inovasi
Xiaomi Q200 bukan hanya perangkat baru, tapi pernyataan bahwa mereka tetap berani berbeda.
Di tengah desain ponsel yang mulai terasa seragam, kehadiran layar sekunder yang lebih besar memberi angin segar.
Dengan nama sandi “Pandora”, Q200 bisa menjadi awal dari pendekatan baru dalam desain smartphone.
Kini tinggal menunggu, apakah Xiaomi mampu menjadikan fitur unik ini sebagai standar masa depan?
“Baca Juga: Anthem: Gamer Buat Petisi Selamatkan dari Penutupan Server“












